
Tanpa kita sadari sexual bullying mungkin menjadi suatu hal yang sangat sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat kita mulai beranjak remaja atau bahkan di dalam lingkungan pergaulan kita sendiri. Tempat umum seperti universitas, perkantoran atau bahkan pusat perbelanjaan, menjadi salah satu tempat yang biasanya sexual bullying dapat kita jumpai.
Sama halnya dengan tindakan bullying lainnya, sexual bullying merupakan sebuah tindakan yang dapat memakan korban secara psikis. Jika kasus ini tidak ditangani secara tegas, sexual bullying bahkan dapat mengganggu fisik seseorang. Tindakan sexual bullying mampu memicu timbulnya kasus pelecehan seksual lainnya seperti pemerkosaan atau kejahatan seksual lainnya terhadap seseorang. Sexual bullying dapat meliputi sebuah perkataan, tulisan, atau bahkan aksi seseorang yang berfokus dalam menyinggung, mengintimidasi dan menyakiti bagian tubuh seseorang atau mengenai orientasi seksual dari seseorang.
Kasus ini tidak hanya terjadi pada kaum perempuan. Sangat memungkinkan jika kaum laki-laki juga dapat menjadi korban dalam kasus sexual bullying ini. Bagaimanpun juga kasus ini mampu melibatkan semua kalangan dan semua gender. Namun yang membuat sangat merugikan adalah tidak adanya bukti yang kuat untuk menyudutkan para pelaku kejahatan sexual bullying yang terjadi. Hal ini disebabkan karena biasanya pelaku mampu memanipulasi sebuah keadaan dan mampu menyudutkan pihak oposisi.
Kali ini, tim Saling Jaga akan memberikan berbagai macam contoh tindakan yang menyangkut sexual bullying seperti:
* Membuat lelucon mengenai bentuk badan seseorang, bagian intim tubuh seseorang dan aktivitas yang berorientasi seks.
* Menirukan atau membuat gestur badan yang menggambarkan seksual aktivitas.
* Menulis komen negatif mengenai orientasi seks seseorang di akun media sosial.
* Meminta dan mengirimkan foto bagian tubuh tertentu atau yang bersifat seksual terhadap seseorang dengan mengancam secara paksa.
* Memanggil seseorang dengan menggunakan nama bagian tubuh intim orang tersebut.
* Menatap, bersiul dan berkomentar terhadap seseorang yang bersifat seksual.
* Membicarakan tentang seksual orientasi di tempat umum yang membuat tidak nyaman.
* Menunjukkan gambar atau video kepada seseorang yang menyangkut aktivitas seksual.
Dengan mengetahui tindakan-tindakan sexual bullying diatas, diharapakan kita mampu untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kasus tersebut disekeliling kita. Penting untuk kita mulai speak up dan tanggap jika sexual bullying terjadi disekitar kita. Lingkungan yang aman harus dimulai dengan saling menjaga satu sama lain karna sexual bullying sendiri dapat kita hindari jika kita aware satu sama lain.
“Sexual bullying bukan hal yang wajar untuk dilakukan. Sayangnya, banyak yang menganggap perbuatan ini adalah wajar. Korban yang merasa tidak nyaman dianggap bereaksi berlebihan saja. Lebih disayangkan lagi, belum ada sanksi tegas di dalam UU untuk sexual bullying. Di sinilah sangat diperlukan semangat saling jaga untuk menolak dan menindak segala bentuk sexual bullying,” ungkap salah satu inisiator Saling Jaga, Zenny Rezania Dewantary yang kami temui disela-sela kesibukannya. Mulai dari sekarang, stop sexual bullying dan yuk kita #salingjaga karena #akudiamkamukorban #kamudiamakukorban
Comments