
Photo by Ketut Subiyanto from Pexels
Perempuan sering dihadapkan pada dua pilihan, keluarga atau karier. Padahal, perempuan juga bebas untuk menjalani apa yang mereka inginkan. Isu ini pun masih menjadi topik hangat di momen Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Dosen Ilmu Hukum President University, Zenny Rezania Dewantary berpendapat bahwa perempuan bisa sukses di bidangnya masing-masing.
“Najwa Shihab pernah viral saat mengatakan, kurang lebihnya ‘Kenapa sih perempuan harus disuruh memilih? Bukankah kita (perempuan) bisa mendapatkan keduanya?’ Saya sangat setuju. Yang perlu diedukasi di sini adalah pengetahuan para perempuan, bahwa mereka tidak harus memilih salah satu saja,” tutur Ibu tiga anak yang juga inisiator gerakan Saling Jaga Indonesia ini.
Zenny pun prihatin masih banyak perempuan yang ragu bahwa mereka bisa sukses di bidang pilihannya. Ia menambahkan bahwa nilai yang tertanam di masyarakat menjadikan tujuan hidup perempuan seolah hanya untuk berkeluarga, padahal mereka bebas memilih sesuai kehendaknya. “Nilai sosial yang tertanam itu, perempuan dibesarkan hanya untuk menikah, melahirkan anak, dan mengabdi pada suami. Mereka diberi doktrinasi seperti itu sejak kecil, seolah memang hanya itu tujuan hidupnya. Bukan bicara kodrat, tapi perempuan perlu tahu kebebasan pilihan dan kehendaknya. Biarkan perempuan tidak berkarier dan memilih menjadi full time wife-mother, atau full time berkarier dan tidak menikah, asalkan itu kehendaknya sendiri,” pungkasnya.
Penulis: [Fina Syafrina tim 1 Cyber PR 1 2019] untuk Saling Jaga Indonesia
Comments